Rabu, 01 Juni 2011

Grid Computing (Komputasi Grid)


Pengertian
Komputasi Grid adalah penggunaan sumber daya yang melibatkan banyak komputer yang terdistribusi dan terpisah secara geografis untuk memecahkan persoalan komputasi dalam skala besar. Dengan kata lain konsep Grid Computing adalah komputasi parallel dengan infrastruktur perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat menyediakan akses yang bisa diandalkan, konsisten, tahan lama dan tidak mahal terhadap kemampuan komputasi mutakhir yang tersedia.

Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :

1.      Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.

2.      Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.

3.      Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.


Elemen-elemen Teknologi Grid Computing

Ada sejumlah teknologi utama yang membentuk arsitektur grid computing , yakni: 

•  Blades – Sistem komputasi yang meliputi prosesor dan memori dalam satu board tunggal, namun sumber lain, seperti tenaga, sistem pendingin, akses jaringan dan storage semuanya di- shared . Blades dirancang untuk dapat dibongkar pasang dengan mudah dan biasanya berbentuk lebih kecil ketimbang rack-optimised server

•  Clustering – Menghubungkan bersama-sama dua komputer atau lebih sedemikian rupa sehingga nampak sebagai satu sumberdaya computing tunggal. Clustering digunakan untuk pemrosesan paralel, load balancing dan fault tolerance. 

•  Provisioning – Penyediaan atau pengalokasian sumberdaya TI yang dibutuhkan 

•  Service Oriented Architecture (SOA) –adalah satu set layanan yang bersifat independen, fungsionalitas suatu piranti lunak yang dikemas tersendiri dan dapat diakses melalui sebuah jaringan menggunakan berbagai platform dan execution environment berbeda-beda.
•  Virtualisation – Teknik mengelola dan menampilkan fungsionalitas perangkat storage dan resource lainnya, tanpa memperhatikan tata letak fisik maupun lokasinya.

konsep dasar dari Komputasi Grid :
  • Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
  • Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
  • Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah
  • Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)
  • Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.
keuntungan dasar dari penerapan komputasi Grid, yaitu:
  • Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle
  • Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas
  • Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik
  • Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik
Hambatan penerapan komputasi Grid di Indonesia :
Beberapa hambatan yang dialami oleh masyarakat Indonesia dalam mengaplikasikan teknologi grid computing adalah sebagai berikut :
a. Manajemen institusi  yang terlalu birokratis menyebabkan mereka enggan untuk merelakan fasilitas yang dimiliki untuk digunakan secara bersama agar mendapatkan manfaat yan lebih besar bagi masyarakat luas.
b. Masih sedikitnya Sumber Daya Manusia yang  kompeten dalam mengelola grid computing.
c. Kurangnya pengetahuan yang mencukupi bagi teknisi IT maupun user non teknisi mengenai manfaat dari grid computing itu sendiri.

 SUMBER :

http://en.wikipedia.org/wiki/Grid_computing
http://id.wikipedia.org/wiki/Grid_Internet
http://www.ekyadhiputra.com/tulisan-7-grid-computing.html

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 30 Mei 2011

Cloud Computing (Komputasi Awan)




Definisi

Komputasi awan atau dalam bahasa Inggris cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi komputer ('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metefora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer.  awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan, sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet. tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya. Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.” 

Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sebagai contoh, Google Apps menyediakan aplikasi bisnis umum secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat lunak dan data yang tersimpan di server.

Dari sisi jenis layanan tersendiri, Cloud Computing, terbagi dalam 3 jenis layanan, yaitu : Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure as a Service (IaaS).

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 22 April 2011

Membuat, Mengedit Subtitle Menggunakan Subtitle Workshop


Ini software buat bikin or ngedit subtitle. Jadi ceritanya pas pengen nonton pelm yamakashi 2 eh ternyata subtitle film yang didownload ga singkron sama audionya, sekitar 2 detik ada delaynya. Niatnya mau ngedit pake notepad, tapi pas diliat ada 396 baris yang harus diedit, wew gila aja kali ngedit segitu banyak, malah jadi lama di ngedit subtitle dari pada nonton filmnya nanti. Terus rencananya mau bikin aplikasi buat ngurangin waktunya, tapi ilmu tidak memadai. Hahahaha…  

Akhirnya browsing dapet deh ni software. Awalnya bingung juga gimana makenya nih, tapi pas dicoba – coba akhirnya nemu juga cara ngurangin semua baris waktunya cuma dalam beberapa cara. Dibanding ngedit satu – satu waktunya dikurangin 2 detik waktunya di notepad mending pake software ini. 

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 08 April 2011

Komputasi Modern

Sejarah Komputasi Modern
Kata  “komputer” pertama kali pada tahun 1613, hal ini mengacu pada perhitungan aritmatika dan kata “komputer” digunakan dalam pengertian itu sampai pertengahan abad ke-20. Dari akhir abad ke-19 dan seterusnya. Berkembanganya komputer akhirnya makna komputer menjadi sebuah mesin yang melakukan komputasi.
Sejarah komputer modern dimulai dengan dua teknologi yang terpisah -perhitungan otomatis dan dapat di program-tapi tidak ada satu perangkat pun yang dapat dikatakan sebagai komputer, karena sebagian penerapan yang tidak konsisten istilah tersebut.

[+/-] Selengkapnya...

Kamis, 06 Januari 2011

Pengolahan Citra "Program Threshold dengan Metode Onsu"

Tugas Pengolahan Citra
Nama : 
Bhetta Pandu R. (50407198)
Siko Andriyanto N. (50407807)
         
Kelas : 4IA11 

Pengolahan citra merupakan proses pengolahan dan analisis citra yang banyak melibatkan persepsi visual. Proses ini mempunyai ciri data masukan dan informasi keluaran yang berbentuk citra. Istilah pengolahan citra digital secara umum didefinisikan sebagai pemrosesan citra dua dimensi dengan komputer. Dalam definisi yang lebih luas, pengolahan citra digital juga mencakup semua data dua dimensi. Citra digital adalah barisan bilangan nyata maupun kompleks yang diwakili oleh bit-bit tertentu.
Umumnya citra digital berbentuk persegi panjang atau bujur sangkar (pada beberapa sistem pencitraan ada pula yang berbentuk segienam) yang memiliki lebar dan tinggi tertentu. Ukuran ini biasanya dinyatakan dalam banyaknya titik atau piksel sehingga ukuran citra selalu bernilai bulat. Setiap titik memiliki koordinat sesuai posisinya dalam citra. Koordinat ini biasanya dinyatakan dalam bilangan bulat positif, yang dapat dimulai dari 0 atau 1 tergantung pada sistem yang digunakan. Setiap titik juga memiliki nilai berupa angka digital yang merepresentasikan informasi yang diwakili oleh titik tersebut.

[+/-] Selengkapnya...